welcome in my special place
semua berisi tentang coretan-coretan saya,
maaf jika terdapat banyak kekurangan


my extraordinary place to show the knowledge and the creativity


Minggu, 24 Oktober 2010

TRUE LOVE


Mungkin kalian akan tertawa mendengar ceritaku atau hanya menganggap ini hanyalah sebuah lelucon. Tapi itu terserah kalian karna untuk mempercayai orang lain kita butuh waktu. Aku takkan pernah menambah atau mengurangi kisah cinta ini karna…di balik kisahku aku ingin kalian mengerti sesuatu tentang cinta.
        Pagi ini matahari seakan tak pernah melupakn tugasnya…setiap pagi ia hanya bisa menyapaku dari balik jendela rumah sakit…dan aku hanya dapat memandangnya dari balik jendela yang tertutup pohon besar. Pohon tersebut benar-benar mengganggu pemandanganku, tetapi aku dapat merasakan suasana berbeda ketika pohon tersebut menjadi tempat para burung-burung kecil beristirahat ketika sayap mereka lelah untuk terbang. Kau tahu saat orang lain bercita-cita menjadi dokter, artis, insinyur atau bahkan presiden, aku malah memikirkan hal berbeda aku ingin menjadi burung. Terbang bebas tanpa ada yang mengusiknya…jika lelah ada banyak pohon sebagai tempat bernaungku. Konyol memang tapi itu yang ku inginkan. Sejak kecil aku selalu berada di rumah sakit…tak pernah sekalipun melihat dunia luar, mungkin Karena itulah aku ingin menjadi burung. Entah apa penyakit yang ada di tubuhku, yang pasti aku selalu merasa pusing saat tubuhku lelah. Bahkan aku tidak bisa mencium bau yang terlalu menyengat aku pasti akan sesak napas. Tapi mungkin aku beruntung karena ayahku adalah seorang dokter sekaligus pemilik rumah sakit ini, sehingga aku mendapat perlakuan istimewa di rumah sakit ini. Mungkin aku juga bisa di sebut sebagai anak rumah sakit karna sejak kecil aku selalu berada di sini. Tapi suatu hari hidupku berubah benar-benar berubah.
        Dia adalah dokter muda, yang baru saja menyelesaikan s2-nya di Boston, Amerika. Dia tampan atau mungkin kelewat tampan kali yach…sehingga saat pertama kali bekerja banyak pasien wanita yang ingin di obati olehnya. Selain itu, ia juga ramah terhadap pasien-pasiennya. Sebenarnya aku juga ingin seperti pasien-pasien wanita tersebut, di perhatikan olehnya. Tapi ayah tak mungkin membiarkan itu terjadi, ayah hanya mempercayakan kesehatanku pada dokter-dokter professional atau bahkan dia akan turun tangan sendiri jika ia tak sibuk. Jadi aku hanya dapat melihat dokter tampan itu dari balik pintu yang memiliki kaca kecil itupun jika ia lewat.
        Tetapi sesuatu berubah, ketika dokter roy yang biasa menggantikan ayah untuk merawatku datang. Hari ini ia masuk bersama dokter muda tersebut.
‘selamat pagi baby…’sapa dokter roy sedikit membuatku terkejut tapi yang lebih membuatku terkejut adalah dokter muda tersebut.
‘pagi dokter…’
‘bagaimana keadaan mu…’
‘hem…sebenarnya kepalaku sakit dan aku ingin keluar melihat sekeliling. Karna selama ini aku selalu berada di kamar ini’
‘ha…kamu harus bersabr untuk ini, karna kita tak tahu udara di luar bagaimana’dokter roy lalu mengusap kepalaku
‘dimana ayah…dan siapa pria itu…?’
‘hem….jadi kau penasaran dengan pria ini’ dokter roy terlihat mengejekku, tapi dengan bodohnya aku memperlihatkan kemarahanku. Yang membuat laki-laki setengah baya ini jadi cemas.
‘sory baby, aku tak bermaksud membuat mu marah. Hanya bercanda. Dia adalah dokter baru di rumah sakit ini’dokter roy lalu memanggil dokter tersebut.
‘ken perkenalakan dia princess di rumah sakit ini. Dan baby dia ken dokter yang hari ini akan memeriksamu’
‘kenapa dia aku yakin ayah tak mungkin menyetujui ini’
‘baby…mungkin beberapa bulan ini aku dan ayahmu. Akan pergi ke luar kota karna ada urusan. Dan karna tiap hari kondisimu harus di periksa, kami memutuskan untuk mencari dokter yang akan mengurusmu…dan kebetulan karena dokter ken masih baru jadi dia belum punya banyak pasien jadi dia bisa mengurusmu’
‘owh’ aku hanya dapat mengatakan kata “owh”dari penjelasan panjang lebar dokter roy.
‘so…princess baby…karna beberapa bulan ini kita akan bersama jadi mohon bantuanya’dia menunduk yang membuat ku sedikit terperangah, dia benar-benar sopan. Bagaimana sekarang hidupku berubah…benar-benar berubah.
        Dokter roy sudah keluar dari tadi meninggalkan aku dan dokter ken. Dia benar-benar lembut, aku tak merasa sakit sedikitpun saat ia menyuntik ku. Biasanya aku pasti merasa bosan jika datang saatnya pemeriksan rutin tapi entah mengapa sekarang rasanya setiap jam aku ingin dilakukan pemeriksaan.
        Sudah seminggu ini ia selalu menemaniku, jika tak ada operasi atau pemeriksaan rutin ia bisa seharian bersama ku. Dan sepertinya rasa cinta di hatiku mulai berkembang, aku tak pernah mengalami ini sebelumnya. Dan rasanya sangat menyenangkan…mungkin ini yang di sebut cinta.
‘boleh…aku bertanya princess ?’tanyanya, saat ia sedang menyuapiku makan siang
‘silakan…’ jawabku sambil berhenti mengunyah
‘apa yang sangat kau inginkan dalam hidup ini?’
‘aku…ingin hidup normal…lalu aku ingin di sayang…dan oh iya aku ingin jadi burung’
‘burung……?’
‘iya…burung. Jika menjadi burung maka aku bisa terbang kemana pun aku mau…pohon-pohon bisa menjadi rumahku, dan jika sayap ku lelah aku dapat berhenti dimanapun aku mau…’dokter ken tampak sedikit terperangah dengan jawabanku.
‘sepertinya…kau sangat ingin melihat dunia luar?’
‘iya…sangat…’dokter ken lalu mengelurkan sesuatu dari sakunya, benda itu sangat berkiluan. Ia lalu mendekatkan benda tersebut ke mukaku sehingga aku bisa melihatnya dengan jelas.
‘namanya adalah dolphino…’benda tersebut adalah sebuah kalung.
‘lumba-lumba……’tanyaku bingung
‘iya…kau pernah dengar cerita tentang lumba-lumba pemberani’iya lalu mulai bercerita yang ku tahu pasti itu hanya karangannya saja, tapi aku senang mendengarnya.
‘zaman dahulu seluruh penghuni laut sangat takut untuk melihat permukaan…mereka hanya bisa mendengar cerita para penguin yang kebetulan singgah di sana. Para penguin tersebut banyak bercerita tapi si dolphino malah tertarik dengan cerita tentang matahari. Sejak itu ia ingin sekali melihat matahari, tapi semua orang tak menyetujuinya termasuk ke dua orang tuanya. Tapi seekor ikan badut datang dan memberinya semangat, ia mengatakan “kau pintar melompat setinggi-tingginya jadi setidaknya kau pasti bisa melihat mimpi kita di atas sana berdiri dengan gagahnya menyinari seluruh dunia, walau hanya sekejap”mendengar beban yang di pikul oleh si dolphino, ia lalu mencoba untuk ke permukaan mewujudkan mimpinya dan mimpi si ikan badut tersebut. Suatu hari dolphino melompat setingi-tingginya dan ia bisa melihat mimpinya itu walau hanya beberapa detik dan ia benar-benar sangat kagum dengan matahari itu. Ia lalu pulang membawa cerita yang sangat indah, seluruh keluarga dolphino mencoba mengikuti apa yang di lakukan oleh dolphino dan mereka berhasil. Tapi di tengah kebahagian itu ikan badut merasa sedih karna ia tak bisa melihat mimpinya, dan dolphino yang mengetahui itu mencoba menghibur ikan badut tersebut dengan mengatakan “aku akan menjadi matamu”sejak hari itu mereka selalu hidup bersama dan dolphino banyak bercerita tentang dunia atas’
‘dan disini kukira aku menjadi ikan badut tersebut?’
‘tidak…kau salah princess…kau lah si dolphino itu’tatapannya sangat meyakinkanku…dan membuat jantungku seakan berhenti berdetak.
‘tapi…’
‘aku…pasti akan membantumu...pasti aku selalu dibelakangmu’ aku terdiam tak tahu harus mengatakan apa lagi…lalu pandanganku tertuju pada kalung yang ada di tanganku ini. Dokter ken yang mengerti dengan tatapan mataku lalu mengambil kalung tersebut dan memasangkannya di leherku…aku menyentuh dolphino tersebut…
‘terima kasih dokter ken’
‘heem…sebenarnya bisakah kau tak memanggilku dengan sebutan dokter’aku bingung mendengar perkatannya.
‘he..bukan itu maksudku jangan berpikiran yang bukan-bukan…maksudku agar di antar kita tak ada jarak’ apa maksudnya supaya tak ada jarak…
‘karna kau pasienku…aku hanya tak ingin  ada batas di antara kita…agar aku tidak canggung jika memeriksamu’jadi hanya karena ini…
‘owh…’saat itu ia segera pamit karena harus melakukan pemeriksaan rutin…blaaam…sura pintu tersebut terdengar lembut.
Aku tak mengerti, aku melupakan jurang di antara kami. Tak seharusnya begini…aku tak bisa menahan tetes air mataku, kenapa aku bisa buta tak melihat jurang itu. Dan kenapa aku seegois ini, padahal aku tahu hidupku takkan lama lagi. Kenapa aku mengingikannya menjadi miliku…tak boleh…tak boleh begini. Aku tak ingin dia bersedih nanti…tapi aku juga tak dapat berbohong hatiku menginginkannya…apakah ini yang di sebut cinta?
        Karna rasa sakit yang baru di rasakan hatiku, rasa malas mulai menyelimuti hatiku seharian ini aku tak meminum obat-obat itu sama sekali menyentuhnya saja tidak. Dan yang membuatku semakin sedih adalah, dokter ken sama sekali tak datang hari ini. Aku semakin terpuruk…rasa rindu di hatiku rasanya mau meledak…pandanganku kabur tapi aku bisa melihat pintu di seberang dengan samar…yah hanya itulah pemisah antara aku dan dokter ken, jika bisa ku lewati aku pasti akan bahagia dengan dokter ken.
        Perlahan tapi pasti aku mencoba berjalan ke arah pintu, tapi rasanya kepalaku mau meledak…sakitnya…ini lebih sakit dari sebelumnya. Aku sudah berjalan dengan sempoyongan, dan akhirnya…gagang pintu ini, akhirnya aku akan keluar sebentar lagi.
        Banyak sekali orang di luar…suaranya berisik sekali, tapi aku senang. Akhirnya aku bisa merasakan keramaian, dan bukan mendengar suara tapi melihat dengan mata kepalaku sendiri. Tapi sepertinya rasa sakit di kepalaku sudah tak tertahankan lagi…samar-samar aku mendengar suara dokter ken tapi walau ku paksakan aku tetap tak menemukannya di manapun…ah kenapa rasanya aku berputar-putar… air mataku jatuh, di sini aku tak menemukan dokter ken dimanapun, aku takut…aku tak mau begini…lalu tiba-tiba semuanya kabur……
        Kepalaku masih terasa pusing…tapi walau masih sedikit samar setidaknya aku bisa melihat cahaya putih…dan perlahan…wajah pertama yang ku lihat adalah wajah dokter ken, ia terlihat sangat kahwatir. Aku mulai merasakan sejak tadi dokter ken menggengam tanganku.
‘apa yang kau lakukan…kenapa kau bersikap aneh begini. Kau tak meminum obatmu dan kau keluar dari kamarmu?’dokter ken mengomeliku walau dengan suara pelan tapi aku masih bisa merasakan ketegasannya dan kekhawatiran dari dokter yang sangat ku cintai ini. Tapi tiba-tiba aku teringat kembali jurang antara aku dan dokter ken…malah jurang tersebut makin besar…jika aku memilikinya, mungkin aku hanya akan menyusahkannya saja. Apa yang bisa ku lakukan aku hanyalah gadis yang hidupnya selalu di topang oleh obat-obatan. Air mata ku jatuh tanpa bisa ku control. Dokter ken mulai bingung melihat ku…
‘kenapa…apa aku menyinggung mu?’tanyanya benar-benar cemas
‘ah…tidak aku hanya senang di perhatikan oleh dokter…’dokter ken lalu mengusap kepalaku…
‘tentu saja…karana kau pasienku…dan oh yah satu lagi…’
‘apa…?’tanyaku langsung
‘karna….kau princsess baby’hanya itu, jadi baginya aku hanyalah seorang pasien…seluruh badan ku lemas rasanya…apakah ini yang di sebut cinta?

Pukul 09.00 pagi…
Pagi ini, matahari bersinar sangat cerah. Dan yang membuat ku senang adalah, hari ini adalah hari kepulangan ayah. Tapi rasanya entah kenapa tubuhku lelah sekali dan kepalaku sakit…apakah tubuhku sudah tak mampu bertahan lagi sekarang…mungkinkah aku akan meninggalkan mereka…aku tak tahu tapi jika memang benar aku akan pergi aku tak ingin pergi seperti ini…aku harus melakukan sesuatu……

Pukul 12.00 siang…
      Sepertinya tubuhku sudah ditusuki beribu-ribu jarum…sekarang aku sedang berada di ruang operasi…hari terakhirku melihat dunia atau tak bisa ku sebut dunia…karna selama ini aku hanya berada di dalam kamar rumah sakit. Selang oksigen sudah sejak tadi berada di atas hidungku…tapi aku tak merasa sedikitpun udara tersebut memenuhi paru-paruku. Ayah berulang kali mencoba memanggil detak jantungku…tapi sepertinya usaha itu sia-sia…ayah aku benar-benar sudah tak sanggup lagi.
‘princess…tolong jangan tinggalkan aku sendiri…I’m need you with me, so please don’t let me alone…I love you’ aku mendengar kata-kata dokter ken…tapi maafkan aku dokter, sampai kapanpun aku takkan mampu melewati jurang di antara kita tersebut.

Pukul 15.00 sore…
      Dokter ken masih tetap setia berdiri di samping makam baby, sambil memandang batu nisan yang menuliskan nama princsessnya. Di tangannya sekarang, ada kalung dolphin dan sebuah surat warna pink
dokter ken maafkan aku, tapi aku benar-benar menyukaimu…dan terima kasih walau hanya sebentar tapi kau mengajarkan cinta terhadapku. Sekaang aku tahu bahwa cinta itu bukan hanya ada senangnya saja ada banyak hal di dalam cinta. Tapi dari kerberagaman cinta itulah yang membuat cinta itu terlihat manis…cinta juga bukan hanya rasa tapi ia juga membari tahu kita rasa sakit, bahagia, cemburu, sakit hati dan cara untuk bangkit kembali dari keterpurukan. Oya…kurasa sekarang aku tak ingin jadi burung atau jadi seekor dolphin…aku ingin jadi sky dokter ken…jika aku menjadi sky, dimanapun kau pasti akan melihat ku…aku juga takkan pernah pergi seperti burung, juga takkan melompat setinggi-tingginya seperti dolphin…aku akan tetap berada di sekitar dokter ken…aku mengembalikan kalung dolphin itu bukan karna aku tak menyukainya…tapi karena aku ingin dokter ken menjadi mataku…melihat dunia lewat mata dokter ken…rasanya sudah membuat ku senang. Tak banyak yang bisa ku katakan tapi aku senang sekali…walau hanya di khayalanku saja bagiku dokter ken adalah kekasihku…maaf karena seenaknya…goodbye dokter tampanku’
’I will be come your eyes…always…my princess…’dokter ken lalu memakai kalung dolphin tersebut dan mulai berbalik meninggalkan pusara baby…
        Beginilah cintaku tak pernah ada kata cinta…kata suka. Semuanya terjadi di dimensi yang berbeda…walau begitu kami saling menjaga dan melindungi…true love…tak selalu berakhir dengan pacaran atau pernikahan…walau sad ending, kami tetap merasa kisah cinta ini sebagai happy ending………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar