hai pasti bingung dong kenapa aku lama gak nulis di blog dan fb ku juga kosong alias gak ada staat baru.
itu karena dereeeeeeeeng......(kayak apaan ajah) aku masuk rs teman-teman.
emang bukan hal baru sih buat aku masuk rs, tapi itu adalah hal yang sangat aku sesali. karena udah hampir satu bulanan lebih tubuhku dalam keadaan stabil, jadi aku kebablasan(kayak orang melahirkan deh heheh) satu minggu itu gak memperhatiakn tubuhku lagi, alhasil rs menungguku lagi.
dan yang membuat pupus harapanku untuk pergi liburan bareng temen-temenku adalah, sebuah penyakit baru sudah bersarang lagi di tubuhku(ciyeee bahasanya).
ya allah, sekarang aku cuma bisa pasrah. satu penyakit ajah belum jelas sembuh apa belum udah muncul ajah yang lain.
tapi aku gak mau sedih, boleh aku punya satu atau dua penyakit yang pasti aku tetap aku...oke teman........
welcome in my special place
semua berisi tentang coretan-coretan saya,
maaf jika terdapat banyak kekurangan
my extraordinary place to show the knowledge and the creativity
semua berisi tentang coretan-coretan saya,
maaf jika terdapat banyak kekurangan
my extraordinary place to show the knowledge and the creativity
Kamis, 31 Mei 2012
Sabtu, 26 Mei 2012
pilihan cinta ini (part 2)
miaaaaan, kelamaan ya aku ngeposting lanjutan cerita yang kemaren...
habis sibuk banget buat semesteran(sok sibuk),
yang passti aku kasih endingnya ya...
‘dek…’
‘aku Cuma
mau ngajak kakak makan di kantin tapi kayaknya waktunya salah’
‘ku rasa
aku juga salah nyuruh airi ke sini’ oh, jadi raka yang pergi tadi untuk
memanggil airi, tapi sekarang aku melihat rona penyesalan di wajahnya.
‘gak dek…’
aku sepertinya melupakan banyak sekali kata-kata sehingga tak bisa berkata
apapun, padahal nilai bahasa Indonesiaku tak pernah buruk.
‘hem…’ airi
tersenyum dalam tangisnya, sama sepertiku waktu aline meninggalkanku.
‘seharusnya
aku mendengarkan ucapan mita, kakak gak cocok denganku…kakak sudah punya
pasanngan yang sangat serasi, ya kalian memang cocok, dan seharusnya aku tak
mengganggu cinta kalian…kak kita putus ya.’
‘kau
menginginkannya ?’
‘ ya,
terima kasih’ airi berlari pergi menabrak tubuh raka yang berdiri di depan
pintu.
‘airi…’aku
mendengar raka berteriak tapi sama sepertiku, kakiku seperti di paku ke lantai
tak bisa bergerak karena shock.
‘agung…’
aku hampir melupakan keberadan aline yang berdiri
di hadapanku.
‘aku gak
tahu kalo kalian mencoba baikan lagi…’ raka tampak bingung melihat kami.
‘raka, aku
benar-benar tak bisa. Aku gak peduli lagi dengan temanmu, aku masih mencintai
agung ka. Cinta itu gak bisa di paksa.’
‘apa
maksudnya ini…’ dan kali ini aku yang bingung.
‘maaf
gung…loe ingat david temen smp kita anak 9.7(kelas sembialn urutan ke-7)’ aku ingat sedikit tentang anak
ini, ya waktu smp selain basket dan orang-orang yang se-tim denganku apa lagi
yang ku pedulikan.
‘dia
tinggal dekat rumah gue…’aku meliaht rona sedih dan penyesalan itu belum hilang
dari wajah raka. Dan ngomong-ngomong aku juga tak tahu kalo anak yang bernama
david itu tinggal di dekat rumah raka aku tak pernah melihtanya.
‘dia
kecelakaan dan koma di rumah sakit…’
‘sampai
sekarang?’walaupun bingung tapi aku juga masih perihatin dengan anak ini.
‘ya…dan dia
pacar aline ka’ ini suatu kejutan walau david itu koma tapi bukan berarti dia
mati kan dan itu artinya saat pacaran denganku aline juga masih pacaran dengan
david yang masih koma itu karena pasti hubungan mereka menggantung.
‘dia sudah
lama menninggalkan ku, walaupun sudah ku minta dia tak pernah bangun. Agung
hubunganku dan dia sudah lama berakhir, percayalah’ aku tak pernah melihat
aline sesedih ini dia terlihat amat menderita, dan kurasa kepalaku juga
menderita karena kebingungan ini.
‘gung aku
minta dia memutuskanmu, david sangat mencintai aline. Dan dokter bilang ada
tanda-tanda david akan bangun, ku pikir saat david merasa orang yang
mencintainya berdiri di sampingnya itu akan membantu perkembanganya. Setidaknya
itu yang ku pikir’
‘dia tak
seharunya meninggalkanku sendiri, dia jahat’aline menangis lebih sesenggukan
daripada tadi, aku mendekap tubuhnya dan membiarkan dia bersandar di dadaku
untuk memberinya rasa aman dan nyaman, aku tak tahu seberapa menderitanya dia
tapi itu pasti sakit.
‘ku rasa
kau sudah salah dalam hal ini ka…’
‘ya…’ raka
jatuh terduduk dengan lemas.
‘tak
seharusnya aku menghalangi cinta kalian, aku benar-benar minta maaf line. Aku
benar-benar jahat’ raka tak memberikan aline kesempatan untuk bicara karena dia
sudah berbalik berjalan pergi.
‘aku ingin
memulainya lagi denganmu…’ ya ini pertanyaan sulitnya.
‘kau masih
terlihat berantakan, kita biarkan waktu berjalan dulu’
‘gung…kau
mencintai airi’
‘dia
inginkan putus, aku bisa apa?’
Sudah seminggu sejak kejadian itu,
raka dan aline juga sepertinya sudah baikan mereka akrab, dan tak pernah membahas david untuk satu minggu ini ya itu bisa jadi
karena ada acara yang membuat mereka harus saling bertemu tapi itu baik. Dan
airi, aku tak pernah melihatnya sejak kejadian itu, tapi kuharap ia bahagia,
tidak, ia harus bahagia karena keputusan yang ia ambil itu. Aku tak tahu,
entahlah jika bukan karena tugas osis aku pasti akan merasakan dengan sangat
jelas kehampaan itu.
‘woy, gung.
Ngelamun lagi loe’ raka mendebrak meja di hadapanku.
‘iya gung.
Kok loe sering banget ngelamun akhir-akhir ini’ oh ada aline juga, dia membawa
beberapa makanan kecil dari kantin. Dan memberikanku minuman soda yang di
bawanya, dan dengan senang hati aku mengambil minuman itu.
‘kelihatanya
gitu ya…’
‘oh…jadi
sekarang kalian balikan lagi ya…’ raka menunjuk kalung berinisial “A” yang
tergantung di leherku, aku lupa tadi karena kepanasan aku membuka seluruh
kancing seragamku dan membiarkan kaos putih oblongku terlihat dan kalung itu.
‘baguslah…’raka
terdengar sedih dan aline tertunduk dalam aku tak tahu apa yang ia pikirkan.
‘hei…aku
ingin melihat temanmu yang bernama david itu’ aku mencoba ceria.
‘untuk apa,
minta restu ya. Tenang saja dia pasti merestui kalian…’ aku hanya tersenyum samar sepertinya rencana ku untuk memecah kekakuan gagal karena aline dan raka sama-sama berwajah tegang.
‘udah
udah…yok liat panggung anak seni’ inilah proyek yang aku kerjakan minggu ini,
anak-anak seni pengin buat acara yang nampilin bakat mereka. Dan ya sebagai
ketos yang baik aku harus mensetujuinya bukan. Dan saatnya melihat GR mereka
sebelum hari-H besok.
Aku memegang proposal mereka dan
susunan acara besok, aline dan raka sudah menghilang sejak tadi mengurusi hal
lainnya. Aku hanya melihat apa yang akan mereka tampilakan besok dan sudah
sesiap apa mereka. Tapi hem, sudah seminggu aku tak melihat anak itu, ya airi
duduk di bangku penonton menatap kosong ke arah anak-anak yang sedang nge-band
di panggung. Aku tak pernah melihat ekspresi seperti itu di wajah airi, airi
yang ku tahu selalu ceria, enerjik, dan bersifat manja layaknya anak-anak. Tapi
apa ini, dia seperti orang yang kehilangan arah. Aku menoleh kearah doni, dia
ketua eskul seni dan penanggung jawab acara ini.
‘airi, jadi
salah satu pengisi acara…’
‘iya dia
bakal main biola, kenapa gung’
‘ah enggak,
kapan dia tampil’ aku seperti orang bodoh.
‘gung, kan
gue udah kasih daftarnya ama loe tadi, udah penampilan band ini dia tampil’
‘oh…’ aku
melihat daftar yang ada di tanganku. Benar airi memang pintar bermain biola,
sangat manis melihatnya bermain biola.
Airi naik ke atas panggung, dia
memainkan lagu salut d’amour karya elgar. Wajahnya benar-benar tersiksa, apakah
dia tersiksa?. Aku mengenal permainan airi dan ini bukan permainannya, walau
tak tahu banyak tentang biola tapi aku bisa merasakanya airi tak menyatu dengan
musiknya dengan biolanya.
‘aku akan
membatalkan acara ini, jika ini yang akan kau tampilkan besok’ entah kenapa
tanpa sadar aku sudah maju dan berteriak di depan panggung dan membuat
orang-orang memperhatikanku, ku rasa tubuhku punya kendali sendiri.
‘gung,
apa-apaan sih loe’ doni sepertinya tersulut emosinya dan berlari mengejarku,
tapi di hadang oleh raka.
‘loe yang
minta putus dari gue, gue Tanya loe yang inginkan dan loe bilang iya dek.
Seharunya loe lebih bahagia dari gue dek’ aku tak tahu lagi ku rasa semua orang
benar-benar memperhatikanku termasuk
raka dan aline tapi aku tak memperdulikanya, tubuhku sepertinya memilih cinta
yang selama ini sudah di pilih oleh hatiku tapi di sembunyikan oleh otakku.
‘kak agung,
ngomong apa sih’
‘aku
ngomong tentang kita dek’
‘aku
bahagia kok, kak agung juga bahagiakan dengan kak aline, aku gak bisa jadi
pengganti kak aline’ airi memandang ke arah aline.
‘kamu emang
gak bisa gantin dia’ aku meliahat keterkejutan yang teramat sangat dan
kesedihan di wajah airi.
‘karena
kamu bukan pengganti dia dek…’aku memperlembut suaraku.
‘dek, kamu
ya kamu. Aline ya aline. Dan aku akui, aku sayang sama aline…dan itu gak akan pernah
berubah sampai kapanpun’
‘lalu
kenapa kakak bilang semua ini padaku, kakak gak tahu ini sakit kak’
‘karena
rasa sayang aku ke kamu juga gak berubah dek, aline punya tempatnya sendiri dan
kamu punya tempatmu sendiri dek, di sini’ aku meletakan tanganku di atas
dadaku, kalung itu terasa panas di balik seragamku seperti minta di keluarkan.
‘aku tahu
raka udah ngejelasin masalah kemarin sama kamu kan, dan dek aku ingin kamu
lihat ini’ aku menujukan kalung yang masih tergantung di leherku itu pada airi.
‘ “A” untuk
siapa kak?’
‘aku udah
capek teriak karena kamu jauh banget… di balik huruf A ini ada banyak banget
ukiran nama’ airi berjalan perlahan menujuhku, walau tak ingin sekilas aku
melihat aline menangis tapi kali ini raka berjalan memeluknya.
Saat airi sudah sampai di hadapanku,
dia tak menyentuh kalung itu dan malah langsung memelukku. Inilah airi yang ku
kenal selalu memberikan kejutan.
‘kamu gak
mau lihat dulu nama siapa di balik kalung ini…’
‘sudah
pasti airi kan…’
‘aline juga
punya nama yang berinisial A’
‘kakak…’dia
merajuk manja, aku mengelurakan satu buah kalung lagi dari saku celanaku.
‘de…aku
juga punya inisial A untuk namaku’ airi melepas pelukannya dan menatap mataku.
Aku menunjukan kalung itu di hadapannya.
‘kak
agung…’ dia menyentuh kalung itu dan membaliknya, yang mana di belakng huruf A
itu terdapat namaku. Aku memakaikanya di lehernya, dan entah mengapa kalung itu
terlihat sangat manis.
‘woy gung,
acara besok gak bakal batalkan’ ha suara doni benar-benar merusak.
Aku tak memedulikannya lagi, aku
mendekap airi lebih kencang lagi, ini cinta entah mengapa dia gila saat sudah
memilih. Mereka mungkin bisa mengatakan aku tak pantas dengan airi, tapi mereka
bisa berkata apa saat tubuhku sendiri yang berlari kearah airi dan memilihnya.
makasih yang udah baca...
Jumat, 25 Mei 2012
pertamanan g'coozplayera
haaaaaaaa tugas akhir semester pertamanan g'coozplayera datanggggg....hehehe(kayaknya seneng banget)
ada banyak banget cerita, ada banyak banget ribut-ributnya
heheh
tugas pertamanan kami adalah ngebuat taman untuk perpisahan kakak kelas kami...
hari ini kami sudah menjalani setengahnya, dan ini liputannya
bentuk awal taman
habis angkat barang, foto dulu (aseeek)
geser kanan, geser kiri. ribut terus heheh
yang lain bikin taman, kami buat mading yang bakal di pajang entar(berbagi tugas)
yei hampir jadi......
aaaaaaaaaaamiiiiiiiiiiien, sekian dulu yah liputan tentang g'coozplayera...see u
ada banyak banget cerita, ada banyak banget ribut-ributnya
heheh
tugas pertamanan kami adalah ngebuat taman untuk perpisahan kakak kelas kami...
hari ini kami sudah menjalani setengahnya, dan ini liputannya
ini adalah bunga yang bakal kita pakai, buat taman
harus pake otot dulu baru kita bisa dapat bunga-bunga ini
karena rebutan sama kelas lain hehhe.
diskusi-diskusi, ayo-ayo kumpul... |
gotong royong, masukin kursi ke dalam gedung. |
angkat-angkat barang
untung ada kakak yang ngebantuin, mudah deh buat tamannnya |
yang lain bikin taman, kami buat mading yang bakal di pajang entar(berbagi tugas)
bingung oh, mau bikin kayak mana madingnya??? |
bentuk kedua taman, ini belum jadi. |
bingung mikirin apa tuh??? |
batang penyangga air mancur. |
proses pemasangan air mancur. |
kolam udah mulai di isi air |
nakh ini adalah tampilan depan dari kolamnya. |
testing air mancur, terjadi kesalahan dikit(gak banyak kok). |
nakh keluar deh airnya...baguskan??? |
girang banget(cewek yang di foto ini) waktu dapet ini foto, sampe loncat-loncat gak jelas heehe |
hasil akhir taman kami (g'coozplayera). semoga kami menang. |
aaaaaaaaaaamiiiiiiiiiiien, sekian dulu yah liputan tentang g'coozplayera...see u
Sabtu, 19 Mei 2012
pilihan cinta ini (part 1)
hehehe, ini adalah postingan tertunda. habis ini cerita udah lama tercipta bahkan sebelum cerita yang aku posting kemarin (tanpa kata, 'mengingatkan'). tapi gak papalah yang penting tetap di posting dan di bagiiin sama kalian hehhehe semoga suka ê³ ë§ˆì›Œìš”
Aku masih
saja samar mendengar suara anak-anak yang bergosip di belakangku, seperti
mereka yang menanyakan mengapa aku berpacaran dengan airi?, apakah tipe wanita
kesukaanku sudah berubah? Atau apakah aku sudah gila karena menerima airi?.
Ya untuk pertanyaan
yang terakhir kurasa mereka benar, ku rasa aku memang sudah gila karena
menerima airi tiga minggu yang lalu. Airi memang bertolak belakang denganku,
dia enerjik, ceria, penuh semangat dan kekanak-kanakan. Sedangkan aku tipe
seriusnya seorang ketua osis yang sibuk mengurusi kegiatan sekolah dan eskul
yang berada di bawah naungan osis.
Tiga minggu yang lalu, bel baru saja
berbunyi yang mengakhiri pelajaran hari itu dan aku sudah bersiap-siap untuk
pulang. Saat penat benar-benar di ujung semangatku, airi menghampiriku yang
baru keluar dari kelas. Dia berdiri membawa kue coklat yang sepertinya di buat
sendiri, yang akhirnya menjadi kue kesukaanku. Airi menyatakan cintanya padaku
dengan caranya sendiri, memang bukan hal yang wajar untuk seorang wanita nembak
cowok duluan, apalagi saat itu benar-benar ramai oleh anak-anak yang menjadikan
itu sebagai tontonan, tapi dia airi.
‘kak
agung…’ suara airi membawaku turun dari lamunan.
‘oh…de’
‘kakak mau
kemana, bentar lagi bel kan?’ aku tak sekelas dengan airi, dia kelas satu
sedangkan aku kelas dua sma.
‘ke ruang
osis de, kamu juga ngapain. Kalo bentar lagi bel seharusnya kamu udah di dalam
kelas, kok sekarang di luar?’
‘tadi adek
liat kakak turun dari tangga, trus adek mau ketemu kakak ajah…’ aku tersenyum
mendengar perkataannya. Oh iya benar juga, gedung kelas dua dan tiga memang
berada di atas sedangkan gedung kelas satu dan ruangan osis dan yang lainnya
berada di bawah. Dan karena itu juga aku harus berlari naik turun tangga saat
ada rapat osis mendadak atau ulangan mendadak saat osis sedang rapat.
‘udah masuk
sana…’aku mengusap kepalanya.
‘kakak mau
ngapain ke ruang osis, mau bolos jam pelajaran pertama ya’
‘enak ajah,
ini kewajiban de. Kan kelas tiga mau perpisahaan’
‘yah…jadi
kakak bakal sibuk dong’
‘hem…udah
masuk sana’
‘gak mau
ah, kakak jalan ajah dulu’
‘adek masuk
dulu’ ekspresi manjanya benar-benar lucu.
‘kakak
jalan dulu’
‘de…’
‘kak…’
‘apa…sana
masuk’
‘bareng-bareng
ya…’
‘oke…oke’
‘hehe…’ dia
tersenyum manis.
‘kakak
itung ya, 1…2…3’
Kami sama-sama melangkah ke arah yang
berlawanan, aku sebenarnya tak ingin menoleh lagi.
‘dadah
kakak…’ airi berteriak sambil melambaikan tanganya yang membuat sebagian
anak-anak yang masih di luar kelas menoleh ke arah kami.
Ha, aku memberikan dia seulas senyuman
dan mulai berbalik berjalan lagi ke arah ruang osis.
‘jadi…sudah bisa melupakan aline’
Dia raka wakil ku di osis sekaligus
sahabatku sejak smp, dan aline yang di sebut raka tadi adalah bendahara di osis
sekaligus mantanku.
‘menurutmu,
sudahlah jangan di bahas sekarang’
Aku meletakan telapak tanganku di atas
dadaku yang tergantung kalung berinisal “A” yang berada di balik seragamku.
Airi tak tahu akan keberadaan kalung ini.
Aline juga jauh bertolak belakang
dengan airi, dia dewasa, sikapnya lembut seperti ibu. Dan itulah yang membuat
orang bingung saat aku menerima airi, mungkin mereka merasa aneh karena hanya
berjarak dua minggu sejak aku putus dari aline yang dewasa dan pacaran dengan
airi yang kekanak-kanakan.
‘hei melamun
loe’ raka memukul pelan bahuku.
‘enak
ajah…’ hanya berbohong sedikit.
‘anak-anak
udah pada kumpul belum’ ucapku lagi.
‘udah,
mereka nungguin loe tuh’
‘oke, kita
mulai rapat’
‘santai
ajah bro, mereka juga seneng kali gak ikut pelajaran’
‘udah 4
kali gue bolos pelajaran pak harun, gak mau gue nilai matematika gue rusak’
‘oke oke
ketua osis yang teladan yang sekarang sedang mengejar jabatan siswa teladan’
‘berengsek
loe…’kali ini aku balas memukul tanganya pelan, tapi sepertinya itu di buat
lebay oleh nya.
‘aw…sakit’
Sudah banyak anak yang berkumpul, dan
hem kurasa aku takkan bisa menghindari tak bertemu aline, dia berdiri di pojok
ruangan tapi tetap berada di posisi yang sangat bisa ku jangkau sepertinya dia
sedang asyik melihat buku keuangan osis dan kurasa aku harus bisa bersifat
profesianal.
Ku rasa aku harus menemui pak harun
nanti, rapatnya berjalan lama, ku rasa anak-anak itu yang membuatnya lama
mereka memang senang sekali kalo bolos begini. Ha…5 kali aku bolos pelajaran
pak harun, dan di saat istirhat begini aku harus tetap tinggal di ruang osis
ini karena masih harus mengecek beberapa hal keputusan rapat tadi. Ah…berengsek
di mana raka sialan itu, seharusnya dia di sini membantuku.
Ah…buku siapa itu yang terjatuh,
sudahlah taruh saja di atas meja, saat pemiliknya sadar bukunya tertinggal dia
pasti akan mencarinya dan kembali ke sini. Tapi buku ini manis warnanya cokelat
dengan gambar daun jati yang berserakan di atas buku itu, seperti daun yang
gugur di atas tanah. Karena penasaran aku membuka lembar pertama dari buku itu.
‘aku takkan
pernah melupakan saat kau bilang cinta
padaku. Karena itu amazing’
Ini sebuah catatan, di bawah tulisan
itu ada gambar hati. Karena penasaran aku membuka lembar berikutnya dan
berikutnya, tapi pandangn mataku mulai mengabur. Halaman berikutnya berisi
fotoku dan aline saat kami usai menonton film berdua untuk pertama kalinya.
‘nonton
berdua bersama untuk pertama kalinya…’
Halaman berikutnya juga begitu banyak
sekali foto-foto dan gambar-gambar selama kami pacaran baik foto yang sengaja
di ambil atau fotoku yang tak pernah ku sadari kapan di ambilnya, dan
komentar-komentar aline di setiap foto dan gambar itu.
Tiba saat aku sampai di halaman terakhi
dari buku itu…
‘ku mohon
jangan menangis, aku juga sakit. Rasanya mau meledak’
Di atas komentar
itu terdapat fotoku yang sedang menundukan kepala di atas meja di ruanganku di
ruang osis, aku ingat aku memang menangis saat itu, itu adalah dua hari saat
aline memutuskanku dan aku belum bisa melupakannya dan kurasa sampai sekarang.
‘agung…’
aku melihat aline berdiri gamang di depan pintu.
‘maaf gung,
aku yang minta putus waktu itu tapi…’ air mata aline menetes, ini tak wajar.
Aline melangkah mendekatiku yang masih memegang buku itu.
‘ini buku
loe line’ aku mencoba bersikap wajar.
‘ya…gung
aku, sebenarnya gak mau putus…’
‘airi…ada
gak agungnya…’
Aku melihat ke arah pintu dan melihat
airi yang sudah berlinang air mata, dan raka yang berdiri di depan pintu.
maaf bersambung teman-teman....
Langganan:
Postingan (Atom)